Semua butuh jarak untuk bernafas
Hai, apa kabar semua? Semoga kalian semua dalam keadaan baik.
Aku ingin sedikit menulis tentang jarak. Jadi begini;
Setuju kah kamu kalau hidup memang selalu punya caranya sendiri untuk memberi kita pelajaran?
Menurutku itu adalah alasan untuk kita menyadari bahwa pentingnya untuk bersikap baik kepada sesama; karena setiap manusia pantas untuk diperlakukan dengan sebaik-baiknya.
#1 Aku sering mendengar bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Ada yang bilang, kita akan selalu membutuhkan bantuan orang lain untuk bertahan hidup. Aku setuju dengan itu, dan karena itu; aku ingin selalu terhubung dengan manusia-manusia lain.
Sebenarnya bukan karena aku takut hidup sendirian, aku memang sudah hidup sendirian dari awal, kesepian sudah menjadi kebiasaan yang tetap saja tidak bisa aku biasakan.
Namun aku percaya bahwa kesempatan untuk terhubung dengan manusia lain akan menciptakan berbagai hubungan dengan frekuensi yang berbeda-beda.
Aku pernah mencoba untuk merefleksikan diri, memikirkan bagaimana hubungan yang terjalin dengan orang-orang di sekitarku.
Memoriku mengeluarkan momen-momen menyenangkan, dan tentu, momen-momen yang menyedihkan dari hubungan yang aku miliki dengan orang lain juga tidak kalah untuk ikut keluar.
Aku menyadari bahwa dalam hidup, segalanya memang selalu memiliki sisi baik dan sisi buruknya masing-masing.
Ketika aku menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarku, ada waktunya aku membuat kesalahan, dan sebaliknya.
Namun hubungan tidak akan terus tentang siapa salah siapa benar. Aku juga percaya akan ada hari dimana aku, dia, dan mereka dapat menciptakan momen-momen menyenangkan.
Itu adalah alasan terkuat bagiku untuk belajar sabar dan dewasa tentang hubungan dengan manusia lainnya.
Kepercayaan itu membawa aku pada satu simpulan bahwa setiap hubungan harus aku jaga dengan sebaik-baiknya.
Kesal, marah, sedih, dan kaki yang refleks menendang tidak lagi aku ungkapkan. Aku tahan semua perasaan itu. Aku sedang belajar untuk sabar.
Aku tahu, untuk belajar sabar, kita memang perlu sabar dalam belajar.
#2 Aku salah paham.
Aku kira semua akan baik-baik saja ketika aku menjaga setiap hubungan yang aku punya dengan orang lain.
Di sisi lain, aku juga berpikir bahwa caraku menjaga hubungan dengan sabar adalah cara yang keliru karena itu hanya membuat energi yang aku punya terbuang sia-sia. Hubungan antar manusia tidak sesimpel yang aku kira.
Aku mulai berpikir, bagaimana cara terbaik untuk menjaga hubungan antar manusia. Dan....
# Cara yang lebih baik
Setelah memikirkan beberapa lama, dan sedikit banyaknya belajar dari buku-buku komunikasi, sekarang aku tahu; bahwa hubungan manusia bisa dianalogikan sebagai kumpulan benang.
Ketika benang itu terlalu rapat; akan menyebabkan benang itu menjadi kusut. Solusi untuk menguraikan benang kusut tersebut yaitu dengan menciptakan jarak dan memberikannya ruang.
Jadi, daripada aku menyiksa diriku sendiri untuk selalu menjaga hubungan dengan orang lain dengan bersabar dan menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya, lebih baik aku memberi jarak pada setiap hubungan yang aku miliki dengan orang lain.
Aku tahu, dan aku perhitungkan itu semua.
Jarak adalah cara terbaik untuk menjaga hubungan yang baik.
Tentu dalam radius sinyal yang tetap berjalan, dalam intensitas komunikasi yang disesuaikan dengan jarak.
Aku beri jarak, agar kita tidak berpisah jauh.
Terimakasih.